DONGGALA, Warta Sulteng –

Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, mengkritik keras kurangnya pelibatan dalam aktivitas eksplorasi yang berlangsung di Selat . Ia menyatakan bahwa Donggala selama ini menanggung beban ekologis dan dari kegiatan industri energi, namun tidak mendapat pengakuan administratif maupun kompensasi.

“Kegiatan eksplorasi terjadi di depan mata kami, tetapi kami tak pernah diminta pendapat, apalagi dilibatkan dalam penyusunan AMDAL,” ujar Vera dalam siaran pers resmi, Sabtu (28/6).

Bupati Vera juga menyoroti nihilnya kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari kontraktor kontrak sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah tersebut. Padahal, nelayan dan masyarakat Donggala mengalami penurunan hasil tangkapan, perubahan ekosistem, dan risiko kesehatan akibat aktivitas industri migas.

Ia menegaskan bahwa akan menyampaikan proposal resmi ke dan instansi terkait, menuntut pengakuan administratif sebagai wilayah terdampak serta hak atas kompensasi lingkungan dan fiskal.