WARTA SULTENG, PALU – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah ikut terlibat dalam program ‘Tangguh Bersinar', program percepatan penurunan kasus stunting dan kemiskinan di Sulawesi Tengah yang telah di tetapkan pemerintah setempat.
Menurut Seketaris Dewan (Sekwan) DPRD Sulteng, Siti Racmi A Singi, Sekretariat Dewan DPRD Sulteng berperan untuk melakukan identifikasi awal kasus stunting di sejumlah desa di Kabupaten Sigi.
“ini sasaran programnya di Kabupaten Sigi, ada Tiga desa yakni desa Welatana kemudian Rogo dan Baluase. nah, Tiga desa itu yang menjadi binaan Sekretariat DPRD” ungkap Siti Rachmi kepada wartawan, Senin (12/02/24).
Dari keterangan Siti, tim dari Sekretariat DPRD Sulawesi Tengah, akan di berikan waktu melakukan identifikasi selama tiga bulan, melakukan identifikasi secara penuh dan maksimal.
“Masih ada 4 poin yang harus kami lakukan mengkoordinasikan temuan kemudian berkoordinasi dengan perangkat daerah teknis kemudian mengawasi status gizinya kemudian melaporkan” Katanya.
Untuk data awal, menurut Sekwan DPRD Sulteng, jumlah keluarga beresiko stunting di desa Walatana, Kabupaten Sigi berjumlah 106, desa Rogo 276, sementara desa Baluase keluarga beresiko berjumlah 204.
“Ini masih data awal, selanjutnya akan kami identifikasi lagi. Sebenarnya ada data yang sudah by name by adres” tambahnya.
Masih menurut Siti Rachmi, identifikasi masalah masih terus berlangsung, dengan beberapa tantangan seperti akses ke wilayah terpencil dan validitas data. Setelah identifikasi selesai, laporan akan disampaikan kepada Wakil Gubernur sebagai penanggung jawab program untuk evaluasi dan pengambilan keputusan lebih lanjut.
“Perangkat daerah, termasuk Sekretariat DPRD, akan berperan sebagai pendamping dalam pelaksanaan program ini. Mereka akan memfasilitasi bantuan dari perusahaan dan lembaga lainnya melalui CSR untuk mendukung upaya penurunan stunting dan kemiskinan” Ujarnya.
Program ini pun akan berjalan dengan perangkat daerah teknis seperti BKKBN dan Dinas Kesehatan untuk melakukan intervensi yang tepat sesuai dengan temuan lapangan.
“Meskipun program ini baru dimulai, evaluasi akan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan untuk memastikan bahwa target penurunan stunting dan kemiskinan tercapai” tutupnya. (OD)