TOUNA, WARTA SULTENG – Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Tojo Una-Una (Touna) memadati Masjid Ismaratul Ukhuwwah pada Sabtu (19/4/2025) dalam rangkaian acara Halal Bi Halal Akbar 1446 H dan Haul Guru Tua yang digelar Komisariat Daerah Alkhairaat Kabupaten Touna. Acara tersebut menghadirkan suasana spiritual yang khusyuk dan penuh semangat kebersamaan, sekaligus menjadi panggung penting bagi Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid untuk menyuarakan kebangkitan pendidikan Islam di daerah tersebut.
Turut hadir dalam acara ini Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid Alwi bin Saggaf Aljufri, Ketua TP-PKK Sry Nirwanti Bahasoan, Bupati Ilham S.H., Wakil Bupati Surya S.Sos., M.Si., serta mantan Bupati Mohammad Lahay.
Gubernur Anwar Hafid yang juga menjabat Ketua Komda Alkhairaat Morowali mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme warga Touna dalam menyambut haul Guru Tua. Ia menyebut Touna kini menjadi salah satu pusat spiritual penting di kawasan timur Sulawesi Tengah.
“Saya sangat bangga. Ini haul terbesar di luar Morowali. Jika dijaga dan didukung dengan baik, haul di Touna akan menjadi magnet budaya dan spiritual yang besar,” ujar Gubernur disambut riuh tepuk tangan.
Lebih dari sekadar seremoni, Anwar mengangkat pentingnya meneladani nilai-nilai perjuangan Guru Tua, Habib Idrus bin Salim Aljufri, dalam membangun pendidikan Islam yang inklusif dan penuh kasih sayang. Ia mengingatkan bagaimana madrasah-madrasah Alkhairaat dulu tumbuh subur tanpa sokongan APBD.
“Kenapa dulu Guru Tua bisa bangun 400 madrasah tanpa APBD, tapi sekarang saat kita punya pemimpin yang dekat dengan Alkhairaat, malah madrasah banyak yang mati suri?” tanya Gubernur, mengajak renungan kolektif.
Anwar Hafid mengajak seluruh pihak, dari masyarakat hingga pemerintah daerah, untuk bersinergi membangkitkan kembali kejayaan madrasah sebagai pusat pencerahan umat. Ia juga menyampaikan program-program unggulan seperti BERANI Cerdas, yang telah memberikan beasiswa penuh kepada ribuan mahasiswa Sulawesi Tengah, serta penghapusan pungutan di SMA/SMK negeri.
Tidak hanya itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya layanan kesehatan yang merata, dengan menjamin semua warga Sulteng melalui BPJS yang ditanggung pemerintah provinsi. “Kalau ada masyarakat tidak bisa berobat karena kartu mati, itu tidak boleh lagi terjadi,” tegasnya.
Acara haul yang dipenuhi rasa haru dan kebersamaan ini ditutup dengan doa bersama, menjadikan momen tersebut bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga titik tolak kebangkitan moral dan pendidikan Islam di Sulawesi Tengah.