PALU, Warta Sulteng –
Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Mohammad Arus Abdul Karim, menjalani hari yang padat dengan menghadiri tiga agenda penting secara marathon sejak pagi hingga malam hari. Kehadiran aktif Arus dalam rangkaian kegiatan tersebut mencerminkan komitmennya dalam mengawal langsung berbagai aspek pembangunan daerah, mulai dari ekonomi masyarakat, perencanaan strategis, hingga pelayanan kesehatan.
Agenda pertama dimulai pukul 08.00 WITA di Gelora Bumi Kaktus Palu, di mana Arus hadir dalam Dialog Percepatan Musyawarah Kelurahan Khusus (PMKK) tentang pembentukan koperasi desa dan kelurahan. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Program Makan Bergizi (MBG) yang digelar oleh Kementerian Desa PDTT RI.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Desa Yandri Susanto, Wakil Menteri Ahmad Riza Patria, Gubernur Sulteng Anwar Hafid, Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, serta seluruh kepala daerah se-Sulteng, dan disambut antusias ribuan peserta yang memenuhi GOR Bumi Kaktus.
Pukul 14.00 WITA, Arus langsung memimpin Rapat Paripurna DPRD di Gedung Bidarawasia. Agenda rapat meliputi penyampaian laporan hasil kegiatan Koordinasi dan Komunikasi (Korkom) Antar Daerah serta penetapan Rancangan Awal (Ranwal) RPJMD Sulawesi Tengah 2025–2029. Penandatanganan nota kesepakatan Ranwal RPJMD antara DPRD dan Gubernur menandai komitmen bersama dalam perencanaan pembangunan lima tahun ke depan.
Di malam hari, Arus bersama Gubernur Anwar Hafid dan Komisi IV DPRD menghadiri peresmian Gedung Bungker dan Layanan Radioterapi di RSUD Undata Palu. Fasilitas ini akan menjadi tulang punggung layanan pengobatan kanker di Sulawesi Tengah, sekaligus bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Tiga agenda besar dalam satu hari ini menunjukkan bahwa pembangunan daerah harus dikawal dari hulu ke hilir — dari penguatan ekonomi mikro, perencanaan strategis hingga layanan publik yang langsung dirasakan masyarakat,” tegas Arus.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif untuk memastikan pembangunan berjalan optimal dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.