PALU, WARTA SULTENG – Suasana khidmat dan penuh semangat keagamaan menyelimuti Kompleks Alkhairaat Pusat Palu, Sabtu pagi. Ribuan Abnaulkhairaat dari berbagai penjuru Sulawesi Tengah dan luar provinsi memadati kawasan Jalan Pue Bongo hingga Jalan Sis Aljufri untuk memperingati Haul ke-57 wafatnya Guru Tua, Habib Idrus Bin Salim Aljufri, pendiri lembaga pendidikan Islam Alkhairaat.
Tepat pukul 07.00 WITA, jamaah telah berdatangan dalam jumlah besar. Acara puncak dimulai pukul 08.00 WITA, diawali dengan pembacaan Tahlil dan Surah Yasin yang dipimpin langsung oleh Habib Ali bin Muhammad Aljufri. Ribuan suara bersatu dalam lantunan doa, menciptakan suasana penuh haru dan kekhusyukan.
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, SE., M.A.P, turut hadir bersama tokoh nasional dan pejabat penting lainnya. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap peran besar Guru Tua dalam membangun pondasi pendidikan Islam di Sulawesi Tengah dan kawasan timur Indonesia.
“Peringatan ini adalah bentuk penghormatan atas jasa luar biasa Guru Tua. Beliau adalah cahaya peradaban di kawasan timur Indonesia,” ujar Imelda.
Turut hadir dalam acara ini, Menteri Hukum Dr. Supratman Andi Agtas, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, serta Menteri Agama Nazarudin Umar yang menyampaikan sambutannya secara virtual. Kehadiran mereka menandakan pentingnya posisi Guru Tua dalam sejarah pendidikan Islam nasional.
Tokoh-tokoh nasional seperti Longki Djanggola (Anggota DPR RI), Abcandra Muhammad Akbar (Wakil Ketua MPR), dan Fadel Muhammad (Anggota DPD RI) juga ikut serta dalam momen penting ini.
Haul Guru Tua tidak hanya menjadi ajang spiritual dan keagamaan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pedagang kaki lima, pengusaha kecil, dan pelaku UMKM lokal turut merasakan peningkatan penghasilan selama kegiatan berlangsung.
Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua, merupakan tokoh pendidikan dan dakwah Islam yang mendirikan lebih dari 1.550 madrasah di wilayah Indonesia bagian timur. Keberadaannya menjadi tonggak penting dalam penyebaran ilmu agama dan pembangunan karakter generasi muda di kawasan ini.
Pemerintah Kota Palu berkomitmen untuk terus mendukung penyelenggaraan Haul Guru Tua setiap tahun. Menurut Wakil Wali Kota, momen ini bukan hanya mengenang tokoh besar, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keislaman, pendidikan, dan persatuan umat.
“Kami berharap acara seperti ini terus dilestarikan. Ini adalah bagian dari warisan sejarah dan identitas masyarakat Palu,” pungkas Imelda.