Sigi, Warta

Masyarakat To melaksanakan Ritual Adat Po Tapusi di lokasi ilegal di Tomado, Dusun Kangkuro, Sabtu, (12/4).

Kegiatan sakral ini dipimpin langsung oleh seluruh majelis adat, tokoh adat, serta dihadiri oleh kabupaten, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan masyarakat lokal.

Ritual Po Tapusi digelar sebagai bentuk penolakan terhadap aktivitas penambangan yang dinilai merusak wilayah adat dan lingkungan alam Lindu.

Masyarakat berharap, melalui pelaksanaan ritual ini, tidak ada lagi pihak-pihak yang datang dan mengeksploitasi alam secara ilegal.

“Setelah aktivitas penambangan ini semakin meresahkan, Totua Adat memutuskan untuk melakukan Ritual Adat ini secara sakral dengan mengorbankan seekor kerbau. Darahnya dianggap sebagai simbol pembersihan terhadap lokasi tambang tersebut,” ujar salah satu tokoh adat.

Noverda Ningsi, warga Lindu, yang diwawancarai Senin, (13/4), menyatakan bahwa ritual tersebut merupakan langkah tegas masyarakat adat dalam menjaga wilayah mereka.

“Melalui ritual ini, apabila masih ada yang melanggar, maka mereka akan menerima konsekuensi dari kekuatan adat yang telah dijalankan,” tegasnya.

Ritual Po Tapusi menjadi penegas bahwa masyarakat To Lindu memiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian alam dan menolak segala bentuk perusakan oleh aktivitas di adat mereka. **