PARIGI MOUTONG | Warta Sulteng –

Yayasan Ar-Rayyan di Desa Sidoan Selatan, Kecamatan Sidoan, Kabupaten Parigi Moutong, menyatakan komitmennya dalam mendukung tugas Kepolisian menjaga ketertiban masyarakat serta mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran melalui pendekatan .

Pimpinan yayasan, Ustad H. Basri Daly, Lc., M.A., alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, menyampaikan bahwa pendidikan keagamaan tidak boleh lepas dari semangat kebangsaan.

Ia menegaskan, lembaganya bertekad menjadi mitra aktif dalam membina dan masyarakat agar memiliki pemahaman keislaman yang moderat, damai, dan sesuai nilai-nilai .

“Agama dan cinta tanah air harus berjalan beriringan. Kami tidak hanya mengajar, tapi juga membangun karakter santri agar menjadi warga negara yang baik,” ujarnya.

Sebagai bentuk nyata sama, Yayasan Ar-Rayyan secara berkala mengadakan kegiatan bersama Kepolisian, seperti penyuluhan kamtibmas, sosialisasi bahaya paham radikal, serta yang melibatkan santri, guru, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam beberapa kesempatan, pihak Kepolisian juga memberikan materi wawasan kebangsaan dan hukum kepada para santri.

Yayasan ini saat ini membina sekitar 60 santri dengan dukungan tenaga pengajar. Melalui kurikulum yang seimbang antara ilmu agama dan wawasan kebangsaan, Ar-Rayyan berupaya mencegah tumbuhnya pemahaman ekstremisme .

Kolaborasi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap stabilitas keamanan, tidak hanya di wilayah Parigi Moutong, tetapi juga di seluruh Sulawesi Tengah.**