BUOL, Warta Sulteng –

PT. terus memperkuat kemitraannya Daerah Kabupaten Buol, salah satunya melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang menandai langkah maju dalam pengelolaan kas daerah dan pelayanan perbankan modern. Dalam sambutannya, Direktur Bisnis PT. Sulteng, Myrna Rianasari, menyampaikan mendalam kepada Pemda Buol atas kepercayaan yang senantiasa diberikan, terutama oleh Bupati Buol selaku pemegang saham.

“Atas nama manajemen PT. Bank Sulteng, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buol yang terus menjadikan Bank Sulteng sebagai mitra utama dalam pengelolaan keuangan daerah,” ujar Myrna dalam acara tersebut.

Menurutnya, kerja sama ini merupakan bentuk nyata komitmen kedua belah pihak dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Sejak 2019, Bank Sulteng telah menyalurkan fasilitas kredit Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN, yang bersumber dari tunjangan yang disalurkan melalui Bank Sulteng.

“Fasilitas ini diberikan secara selektif kepada ASN yang menerima TPP melalui Bank Sulteng. Tujuannya bukan hanya mendukung konsumsi, tapi juga kesejahteraan jangka panjang,” tambahnya.

Transformasi layanan digital juga menjadi fokus utama Bank Sulteng dalam menyongsong era perbankan modern. Beberapa inovasi layanan yang saat ini sudah berjalan di antaranya:

  • Kartu ATM Bank Sulteng kini berfungsi ganda sebagai kartu debit.
  • Mobile Banking yang aktif dan memudahkan transaksi nasabah secara digital.
  • Penyediaan ATM tarik dan setor tunai (CRM) di seluruh cabang.
  • Transaksi non-tunai melalui QRIS serta sistem pembayaran pajak daerah dan retribusi secara online.

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Bank Sulteng mendukung Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penerimaan daerah.

“Dengan sistem ini, penerimaan pajak dan retribusi dapat dimonitor secara real time dan terdokumentasi, mengurangi risiko kebocoran serta memudahkan proses evaluasi keuangan daerah,” tegas Myrna.

Terkait pemenuhan ketentuan Modal Inti Minimum sebesar Rp3 triliun pada tahun 2024 sebagaimana diatur oleh OJK, Bank Sulteng juga telah mengambil langkah strategis dengan melakukan kerja sama Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama PT Mega Corpora, dengan Bank Mega sebagai entitas induk.

“Ini adalah strategi jangka panjang kami untuk menjaga perbankan daerah dan memastikan Bank Sulteng mampu bersaing dan berkembang,” ujar Myrna.

Sementara itu, Bupati Buol menyambut baik keberlanjutan kerja sama tersebut. Ia menyampaikan harapan agar fasilitas Kredit TPP tidak hanya digunakan untuk kebutuhan konsumtif, tetapi juga menjadi modal awal bagi ASN untuk mendukung inovatif daerah seperti MBG ( Bergizi Gratis).

“Jika sebagian kredit TPP bisa dimanfaatkan untuk dalam mendukung MBG, maka kita telah mendorong kewirausahaan di kalangan ASN sekaligus mendukung daerah,” jelas Bupati.

Bupati Buol juga menyoroti pentingnya implementasi SP2D online dalam tata kelola keuangan daerah. Sistem ini dinilainya sebagai wujud konkret transparansi yang sejalan dengan prinsip ETPD dan mendukung integritas pengelolaan kas daerah.

Di akhir acara, kedua pihak menyatakan komitmen untuk terus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan, memperkuat sistem keuangan daerah yang adaptif terhadap perubahan zaman, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.