PALU | Warta

Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Pecinta dan Forum Pemuda Kelurahan menggelar aksi unjuk rasa damai, Selasa (/6), menuntut pencabutan izin dua perusahaan tambang di wilayah mereka.

Aksi yang dipusatkan di Tugu Tipo, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu itu, menyuarakan penolakan terhadap aktivitas tambang yang dianggap merusak lingkungan dan mengancam permukiman warga.

“Kami menolak keras dan mendesak pencabutan izin tambang di wilayah Kelurahan Tipo dan sekitarnya. Tidak ada negosiasi, ini adalah perjuangan untuk hidup kami,” tegas Faisal, koordinator aksi, dalam orasinya.

Sekitar pukul 10.35 WITA, massa yang berjumlah sekitar 500 orang itu bergerak menuju Kantor Kecamatan Ulujadi untuk bertatap muka dengan , Anwar Hafid.

Dalam dialog terbuka, dan lembaga adat Kelurahan Tipo juga menyinggung persoalan tapal batas dengan Kabupaten yang hingga kini belum tuntas.

Menanggapi tuntutan warga, Gubernur Anwar Hafid menyatakan sikap tegas dengan menyetop seluruh aktivitas tambang di wilayah yang bersinggungan dengan permukiman.

“Keputusan ini bukan karena saya takut dengan demonstrasi. Saya berhentikan aktivitas perusahaan secara permanen karena saya berpihak pada masyarakat. Semua proses selanjutnya akan dikawal bersama pemegang IUP,” ujarnya di hadapan massa.

Aksi berjalan tertib dan mendapat pengawalan dari aparat keamanan. Diketahui, protes terhadap tambang ini telah berlangsung sejak 2013 dan kembali menguat pada 2023 dan kini di , dengan fokus pada dua perusahaan: PT Bumi Alpa Mandiri dan PT Tambang Watu Kalora.**