PALU, WARTA SULTENG –
Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, unit pelaksana teknis Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang bertugas di wilayah Sulawesi Tengah, melaporkan telah melaksanakan 79 operasi pencarian dan pertolongan (SAR) sepanjang tahun 2024. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 57 kejadian.
Dari total 79 operasi tersebut, kecelakaan kapal menjadi yang terbanyak dengan 39 kejadian. Dalam operasi ini, tercatat 194 orang selamat, 8 orang meninggal dunia, dan 3 orang hilang.
Selain itu, terdapat 32 kejadian yang melibatkan kondisi membahayakan jiwa manusia, dengan hasil 9 orang selamat, 19 orang meninggal dunia, dan 11 orang hilang. Bencana alam menyumbang 8 kejadian, di mana 192 orang berhasil diselamatkan dan 1 orang meninggal dunia.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johannes, menyebut bahwa peningkatan jumlah operasi SAR menunjukkan perlunya kewaspadaan lebih, terutama dalam aktivitas di perairan. “Tahun 2024 mengalami peningkatan hingga 79 kejadian, didominasi oleh kecelakaan kapal sebanyak 39 kejadian,” ujarnya.
Andrias juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di laut maupun sungai.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kesehariannya beraktivitas di perairan untuk selalu memperhatikan cuaca, baik melalui BMKG maupun tanda-tanda alam seperti angin kencang dan ombak tinggi. Jika cuaca buruk, sebaiknya tunda aktivitas hingga kondisi kembali normal atau gunakan peralatan pengaman seperti pelampung,” tegasnya.
Dengan meningkatnya jumlah operasi SAR, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan, khususnya dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu di wilayah Sulawesi Tengah.**