JAKARTA, Warta Sulteng
Festival kopi dunia World of Coffee (WoC) 2025 yang digelar di Jakarta pada 15 hingga 17 Mei 2025 menjadi panggung pembuktian kualitas kopi Indonesia di mata dunia.
Salah satu yang mencuri perhatian pengunjung adalah kopi arabika dan robusta Kamanuru dari Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Stan kopi Kamanuru dipadati oleh pengunjung dari dalam dan luar negeri yang antusias mengikuti sesi cupping. Respon positif terus mengalir dari pengunjung berbagai negara termasuk Malaysia, Vietnam, Singapura, terutama untuk kopi robusta-nya yang dinilai memiliki karakter rasa yang unik dan berbeda dari negara produsen lain.
Robin, pengunjung asal Vietnam, tertarik mencoba proses sangrai dari sampel kopi Kamanuru sebanyak 100 gram dan menjanjikan akan membawa hasil roasting-nya keesokan harinya.
Sementara itu, Jasmine, juga dari Vietnam, sudah mengisi buku tamu dan meminta green bean 100 gram sebagai sampel, yang ditukar dengan kopi miliknya dalam sistem barter.
Lainnya, Sharmaine, seorang pencinta kopi asal Singapura, datang dua kali ke stan karena terkesan dengan rasa robusta Sulawesi Tengah yang menurutnya sangat berbeda dibanding robusta Vietnam. Ia pun meminta sampel roast bean sebanyak 100 gram.
Dari dalam negeri, Dewi dari Jakarta, pemilik sekolah kopi Barista.id, juga menunjukkan ketertarikannya. Ia meminta sampel green bean dan gabah kopi dalam ukuran satu cup 4 oz.
Pak Witoyo dari Tangerang, yang sebelumnya pernah mencicipi robusta Kamanuru di Trade Expo Indonesia, menyatakan ketertarikan kuat untuk menjadikan kopi tersebut bahan baku di roastery miliknya.
Darson, salah satu anggota himpunan petani kopi Kamanuru yang turut hadir di ajang ini, mengaku bersyukur atas respon pasar yang luar biasa.
“Ini pengalaman pertama kami membawa kopi langsung ke acara berskala internasional. Ternyata kopi dari kampung kami bisa bersaing,” ujarnya dengan bangga.
Tidak hanya memperkenalkan cita rasa kopi Kamanuru, tim yang hadir juga belajar dari peserta lain, termasuk para petani dari Ciwidey yang membagikan pengetahuan tentang pembibitan dan budidaya arabika varietas Timtim.
Pertemuan dengan tokoh-tokoh kopi seperti Mikael Jasin, juara barista Indonesia, menjadi inspirasi tersendiri bagi Himpunan Petani Kopi Kamanuru.
Diberitakan sebelumnya oleh wartasulteng.com, Kopi Kamanuru harus melewati seleksi ketat untuk mengikuti World Of Coffe 2025 di Jakarta.
Seleksi yang digelar oleh Coffee Lab 5758, lembaga penilai independen di bidang kopi. Dari sekitar 100 kelompok tani dari seluruh Indonesia yang ikut serta, Kamanuru mengirimkan masing-masing 3 kilogram sampel kopi robusta dan arabika.
Hasilnya mengejutkan dan membanggakan. Kopi robusta Kamanuru meraih nilai tertinggi, 83,83 poin, mengungguli puluhan pesaing lain. Sementara itu, varietas arabika Kamanuru menembus 20 besar nasional dengan skor 82,50 poin.