WARTA , – Pasangan calon dan Sulawesi Tengah 2024, dan Reni Lamanjido, melakukan sosialisasi di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.

Rio Pakava dikenal sebagai salah satu wilayah terjauh dan terisolir di Sulawesi Tengah.

“Kami memilih Rio Pakava karena untuk sampai ke sini harus melalui Pasang Kayu, Sulawesi Barat, dan kondisi jalannya sangat buruk,” ujar Anwar Hafid.

Menurutnya, Rio Pakava adalah “daerah ” yang terisolir akibat buruknya jalan. Jalan yang masih berbatu dan belum teraspal menyebabkan rumah warga penuh dengan debu.

Anwar Hafid menegaskan, jika pasangan Anwar-Reni terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, mereka akan mengoptimalkan jalan di Rio Pakava dalam waktu kurang dari dua tahun.

Pembangunan ini akan menjadi bagian dari program “1.000 Km tol di ”.Selama kunjungan, pasangan Anwar-Reni juga mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa Minti Makmur, Kasnudin.

Selain infrastruktur, permasalahan utama yang dihadapi warga adalah potensi kebun sawit mandiri seluas 20.000 hingga 30.000 hektar yang belum dikelola maksimal.

Warga juga menghadapi masalah agraria terkait perbatasan tanah antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat serta permasalahan HGU dengan warga transmigrasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Anwar Hafid berencana membuka pabrik kelapa sawit dan perkebunan plasma, seperti yang pernah dilakukan saat ia menjabat sebagai Bupati Morowali.

Program ini terbukti sukses mengembangkan potensi kelapa sawit di Morowali. Mengenai masalah agraria, Anwar Hafid yang berpengalaman sebagai anggota DPR di Komisi II, yakin dapat menyelesaikan persoalan ini dengan cepat dan tepat.

Pasangan Anwar-Reni optimis dapat memperbaiki infrastruktur dan menyelesaikan masalah agraria di Rio Pakava, demi meningkatkan kesejahteraan warga setempat.**