, WARTA

Dalam upaya memastikan ketangguhan operasional serta mendukung strategi utama perusahaan, Manajemen Risiko PT , Rahman Pramono Wibowo, bersama Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, melakukan Management Walkthrough (MWT) di Integrated Terminal Donggala dan Terminal LPG Donggala pada 13-14 November .


Dalam kunjungannya, Rahman Pramono Wibowo menegaskan pentingnya pengelolaan risiko di setiap kegiatan operasional. “Pertamina mengutamakan asset integrity sebagai bagian utama dalam pengelolaan risiko, untuk memastikan aset dapat berfungsi dan beroperasi dengan ,” ujarnya.

Rahman juga menyoroti penerapan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang harus dijalankan secara konsisten. “Kami mengamati kesiapsiagaan lokasi dalam penanganan keadaan darurat yang harus siap kapan saja. Standar operasional di lokasi sudah cukup baik, tetapi mitigasi risiko tetap perlu ditingkatkan,” tambahnya.

Senada dengan Rahman, EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, menjelaskan bahwa ini bertujuan meninjau implementasi operasional, termasuk Process Safety dan Emergency Response. “Kami memastikan seluruh elemen operasional siap menghadapi potensi keadaan darurat dengan tindakan yang terkoordinasi,” kata Fanda.

Dalam penanganan keadaan darurat di wilayah Sulawesi, EGM Pertamina Patra Niaga bertindak sebagai Emergency Response Commander (ERC) yang bertanggung jawab atas koordinasi dan eksekusi langkah-langkah selama situasi genting.


MWT ini juga melibatkan evaluasi kinerja dan strategi optimalisasi operasional. Fanda memberikan apresiasi kepada tim Integrated Terminal Donggala atas kesiapan mereka dalam memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG. “Dialog langsung dengan pekerja memberi kami wawasan untuk mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. Keterlibatan aktif seluruh tim adalah kunci keberhasilan operasional,” jelasnya.


Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengelola 17 Terminal BBM, 4 Terminal LPG, dan 8 Aviation Fuel Terminal untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah ini. Seluruh operasional dijalankan dengan memprioritaskan aspek HSSE agar distribusi tetap aman dan lancar.


Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan bahwa MWT ini merupakan bagian dari upaya memperkuat komunikasi antara manajemen dan pekerja di lapangan. “Kami berkomitmen memastikan seluruh tim memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung keberlanjutan operasional dan inisiatif perusahaan,” ujarnya. **