| Warta Sulteng –

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Tengah, Minggu (17/8/2025) pukul 06.38 WITA. Episenter gempa berada di darat, tepatnya di Kecamatan Poso Pesisir, dengan kedalaman 10 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga siang hari sudah terjadi 25 kali gempa susulan. Warga masih berada dalam kondisi waspada.

Dampak di Desa Masani

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah () Sulawesi Tengah menyebutkan, Desa Masani menjadi wilayah terdampak paling parah. Sebanyak 29 warga mengalami luka-luka. Dari jumlah itu, 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, tiga di antaranya dalam kondisi kritis dan sedang menjalani operasi di ruang ICU. Enam orang lainnya dirawat di Puskesmas Tokorondo, sedangkan 10 warga mendapatkan langsung di lokasi kejadian.

Selain jiwa, satu unit gereja dilaporkan , sementara 433 jiwa dari 184 kepala keluarga harus terdampak. Dari jumlah itu, terdapat 31 lansia, 23 balita, serta lima penyandang disabilitas.

Desa Lain Masih Didata

Sementara itu, dampak gempa di Desa Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape masih dalam proses pendataan. BPBD Sulawesi Tengah reaksi cepat (TRC) terus melakukan asesmen di .

Kebutuhan Mendesak

BPBD mencatat sejumlah kebutuhan mendesak bagi para pengungsi, di antaranya tenda, light tower, alas tidur, selimut, terpal, makanan siap saji, perlengkapan bayi, serta obat-obatan.

Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat desa, BPBD Kabupaten Poso, serta instansi terkait lainnya.

“Tim masih melakukan asesmen di lokasi terdampak. Warga diimbau tetap waspada karena gempa susulan masih terjadi,” kata Akris dalam laporan resmi yang diterima media.**