PALU, WARTA SULTENG – Semangat membara kembali di Kompleks Perguruan Alkhairaat saat ribuan jamaah menghadiri Haul ke-57 Guru Tua, Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri. Dalam acara yang juga dihadiri tokoh nasional, menteri kabinet, dan kepala ini, Gubernur Tengah, Dr. H. , M.Si, mengingatkan kembali pentingnya peran madrasah dalam membangun generasi penerus bangsa.

“Guru Tua adalah pendidik sejati. Hingga akhir hayatnya, beliau berhasil mendirikan lebih dari 400 madrasah tanpa bantuan negara,” ujar Gubernur dengan nada bangga.

Sebagai wujud konkret melanjutkan perjuangan itu, ia meluncurkan BERANI yang menghapus seluruh pungutan pendidikan di tingkat SMA/SMK serta memberikan beasiswa kuliah .

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya madrasah sebagai lembaga pendidikan alternatif yang mampu mengajarkan ilmu dan adab secara mendalam, yang menurutnya menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan zaman.

“Mari kita hidupkan kembali madrasah-madrasah agar tidak tertinggal. Kita jaga cita-cita Guru Tua, karena saya sendiri adalah hasil dari madrasah,” tuturnya, menyentuh hati para peserta haul.

Tak hanya bicara soal pendidikan, Gubernur Anwar juga menyentuh isu sensitif yang belakangan ramai, yaitu kasus penghinaan terhadap Guru Tua. Ia meminta umat Islam menahan diri dan menyerahkan prosesnya kepada aparat penegak hukum yang dinilainya telah bertindak cepat.

“Mari kita bersatu padu untuk melanjutkan tongkat estafet yang sudah dirintis Guru Tua,” pungkasnya.

Acara yang berlangsung penuh khidmat ini turut dihadiri Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Hukum Dr. Supratman Andi Agtas, sejumlah anggota DPR/ RI, Gubernur Kalimantan Utara, serta para ulama dan tokoh nasional seperti Gus Miftah, Ustaz Fadlan Garamatan, dan Ketua Umum GP Ansor.