PALU, WARTA SULTENG – Genap seratus hari sudah Hafid dan Reny Lamadjido menjalankan amanah sebagai Gubernur dan Sulawesi Tengah. Dalam waktu yang relatif singkat ini, keduanya berhasil menancapkan fondasi kepemimpinan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Melalui Berani Cerdas dan Berani Sehat, pasangan ini menghadirkan perubahan nyata yang kini dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pendidikan dan menjadi fokus utama dalam membuktikan janji kampanye mereka. Kini, layanan pendidikan gratis dan akses kesehatan tanpa biaya dengan cukup menggunakan KTP telah dinikmati masyarakat Sulawesi Tengah secara merata. Tidak hanya sekadar retorika, namun program ini telah dijalankan dengan serius dan terukur.

Masyarakat menyambut gembira langkah progresif ini. Sari, seorang ibu rumah tangga asal Donggala, mengaku kini tidak lagi khawatir membawa anaknya berobat. “Kami tidak lagi dibebani biaya. Pelayanan juga lebih cepat sekarang,” ujarnya.

Pengamat dari Universitas Tadulako, Muhammad Khairil, turut memberikan pandangannya. Ia menilai bahwa duet Anwar-Reny telah berhasil mengatur langkah awal dengan sangat baik. “Terkait dengan fakta atau hasil yang telah mereka lakukan dalam 100 hari kerja berjalan sesuai dengan targetnya,” jelas Khairil, Senin (14/4/).

Ia juga menyoroti kecepatan respon pemerintahan baru ini dalam mengeksekusi kebijakan strategis. “Pak Anwar dan Ibu Reny tidak hanya bergerak cepat, tapi juga tepat sasaran. Ini penting untuk menjawab kebutuhan dasar rakyat,” lanjutnya.

Langkah-langkah konkret seperti pembenahan sistem pelayanan publik, pemerataan fasilitas kesehatan dan pendidikan di wilayah terpencil, serta dorongan terhadap pemberdayaan lokal, dinilai menjadi pondasi kuat menuju transformasi Sulawesi Tengah ke arah yang lebih maju.

Melalui kerja keras 100 hari ini, Anwar-Reny tidak hanya menunjukkan niat baik, tapi juga kapabilitas dalam memimpin. Dengan fondasi ini, masyarakat Sulteng berharap agar pemerintahan ini terus konsisten menjaga semangat demi terwujudnya kemajuan berkelanjutan di Bumi Tadulako.