Palu, Warta Sulteng –

tak main-main! Operasi Pekat Tinombala yang digelar Polda Sulawesi Tengah sejak 1 hingga 7 Mei 2025 sukses menggulung 10 orang terduga preman dalam waktu sepekan. Para pelaku diamankan dari berbagai titik rawan seperti pasar, terminal, pelabuhan, hingga pusat perbelanjaan.

“Kami tidak memberi ruang bagi aksi premanisme yang meresahkan. Ini bentuk nyata komitmen Polda Sulteng,” tegas Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienartono di Palu, Jumat (9//2025).

Dari hasil operasi, polisi mengungkap enam kasus besar yang berkaitan dengan praktik premanisme. Tak hanya parkir, polisi juga membongkar kasus curanmor dan aksi penguasaan wilayah secara ilegal.

Barang bukti yang disita antara lain dua hasil curian, uang tunai Rp420 ribu, dan buku catatan retribusi liar. Para pelaku diduga kerap memalak di tempat umum dan mengatur parkir secara ilegal.

“Operasi ini tak hanya bersifat penindakan. Kami juga lakukan sosialisasi dan patroli rutin di titik-titik rawan kejahatan,” ujar Djoko.

Operasi ini mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan represif. Tak hanya polisi, pemerintah daerah dan juga dilibatkan untuk memperkuat aksi di lapangan.

Djoko memastikan, operasi semacam ini tidak berhenti di sini. “Kami akan terus sisir dan bersihkan praktik premanisme demi menciptakan iklim yang sehat dan rasa bagi warga,” tandasnya.

Operasi Pekat Tinombala 2025 menjadi bukti bahwa aksi tegas aparat bisa membuat pelaku kejahatan jalanan berpikir dua kali. pun diimbau ikut berperan aktif melapor jika menemukan aksi serupa. **