WARTA SULTENG, PALU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) menggelar pelatihan untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pencatatan keuangan dan pemanfaatan layanan keuangan digital pada, Jumat, (19/4).
Acara ini diikuti oleh 30 UMKM di Kota Palu dan sekitarnya. Kegiatan tersebut terbagi dalam tiga sesi utama, dimulai dengan sosialisasi Digital Financial Service (DFS) yang disampaikan oleh Ta'dir Eko Prasetia.
Dilanjutkan dengan pengenalan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) oleh Andi Sabirin Baso, konsultan Pengembangan UMKM, dan diakhiri dengan sesi praktik langsung penggunaan aplikasi SIAPIK.
Fadli Akbar, Manajer Fungsi Pengembangan UMKM KPwBI Sulteng, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya adaptasi UMKM terhadap sistem dan teknologi informasi di era digitalisasi.
“UMKM sebagai tulang punggung ekonomi menjadikannya sangat penting. Tantangan kita adalah bagaimana UMKM dapat mengakses pembiayaan untuk meningkatkan skala usaha” ujar Fadli Akbar
Fadli menambahkan, saat ini, UMKM perlu meningkatkan dan beradtasi perkembangan sistem teknologi informasi .
“Di era digitalisasi saat ini, UMKM perlu untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengadaptasi berbagai sistem dan teknologi informasi. Hari ini, para peserta akan mempelajari tentang layanan keuangan digital dan pemanfaatan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) sebagai upaya memperoleh akses layanan Perbankan. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan kapasitas bagi para pelaku UMKM” tambahnya.
Dari kegiatan ini di harapkan akan memberikan pengetahuan dan kapasitas tambahan bagi para pelaku UMKM.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari berbagai lembaga perbankan di Kota Palu, seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Sulawesi Tengah, sebagai bentuk kolaborasi dalam mendukung UMKM dalam mengakses layanan perbankan. (*)