SEMARANG, WARTA SULTENG – () Semarang dan Aliansi Jurnalis Independen () Semarang mengeluarkan pernyataan keras menanggapi insiden yang dialami jurnalis oleh ajudan Kepolisian Republik , Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 5 2025, saat melakukan peninjauan arus balik di Stasiun Tawang Semarang.

Kejadian bermula ketika Kapolri menyapa seorang penumpang yang berada di kursi roda. Dalam situasi tersebut, sejumlah jurnalis dan humas dari berbagai lembaga berusaha mengambil gambar dari jarak yang wajar. Namun, salah satu ajudan Kapolri meminta mereka mundur dengan cara yang kasar, mendorong jurnalis dan humas tanpa peringatan.

Makna Zaezar, seorang pewarta foto dari Kantor Antara Foto, berusaha untuk menjauh dari lokasi kejadian dan pindah ke sekitar peron. Namun, ajudan tersebut mengikuti Makna dan melakukan tindakan kekerasan dengan memukul kepalanya. Setelah pemukulan itu, ajudan tersebut juga melontarkan ancaman kepada para jurnalis, “kalian pers, saya tempeleng satu-satu.”